Sentimen Regional Picu IHSG Menguat


Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan menguat terbatas pada perdagangan saham pekan ini. Sejumlah sentimen dari regional menjadi tenaga pendorong indeks saham.

Analis PT Investa Saran Mandiri, Hans Kwee memaparkan, adapun sentimen positif itu datang dari kebijakan bank sentral China memangkas suku bunga acuannya. Kemudian rencana Jepang dan Eropa untuk menambah suntikan stimulus.
Tak berhenti di situ, sentimen positif juga datang pertumbuhan ekonomi Amerika yang ternyata di atas harapan. "Jadi orang berpikir ekonomi dunia akan membaik," tutur dia kepada Liputan6.com, Jakarta, Senin (1/12/2014).

Meski demikian, gerak IHSG akan tersendat oleh adanya data ekonomi makro RI yang bakal rilis awal pekan ini. Hans menuturkan, angka inflasi bakal membengkak pasca kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).

Hans mengatakan, jika tambahan inflasi dari kenaikan BBM tembus di atas 2 persen maka ada kemungkinan dana yang masuk ke pasar modal RI akan keluar.

"Inflasi penting kalau  di atas 2 persen BI rate akan naik. Kalau inflasi di bawah 7,75 BI akan tahan. Tapi kalau di atas akan naikin. Karena pengalaman kalau negative interest rate, ada capital outflow," tutur Hans.

Pada perdagangan saham pekan ini, Hans memprediksi IHSG bergerak pada level support 5.125-5.107. Sementara level resistance 5.157-5.174.

Sementara itu, Kepala Riset PT Universal Broker Securities Satrio Utomo mengatakan, IHSG akan bergerak variatif. Pendorong indeks saham ialah sentimen dari pelemahan harga minyak dunia.

"Yang jelas penurunan harga minyak pengaruhnya ada dua. Orang berspekulasi penurunan harga minyak dunia ada kemungkinan penurunan harga BBM subsidi. Kemudian kalau BBM turun   suku bunga turun," ujar Satrio.

Di sisi lain, penurunan harga minyak dunia membuat tekanan pada saham-saham komoditas yang melemahkan IHSG.

"Harga minyak turun orang juga melakukan tekanan jual komoditas batu bara," terang Satrio.

Pada perdagangan saham pekan ini, Satrio memprediksi IHSG bergerak pada support di level support 5.130-5.100 dan resistance di level 5.200.

Hans merekomendasikan jual ketika menguat (sell on strength) untuk PT Pakuwon Jati Tbk (PWON), PT Ciputra Development Tbk (CTRA), PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP), PT Adaro Energy Tbk (ADRO). (Amd/Ahm).

Sumber: Liputan6

Dollar Menguat Membuat Harga Minyak Jatuh


Liputan6.com, New York - Harga minyak cenderung tertekan pada penutupan perdagangan Senin (Selasa pagi) seiring Organization of Petroleum Exporting Countries (OPEC) kelihatannya tak ingin memangkas produksi yang diputuskan pada pertemuan bulan ini.

Harga minyak jenis light sweet untuk pengiriman Desember turun US$ 1,25 menjadi US$ 77,4 per barel di New York Mercantile Exchange. Hal ini diikuti dengan harga minyak jenis Brent turun lebih dari US$ 1 menjadi US$ 82 per barel.

Harga minyak dunia cenderung tertekan seiring dolar Amerika Serikat (AS) menguat karena kekhawatiran konflik di Libya dan Ukraina.
 
Dolar naik 0,2 persen terhadap mata uang lainnya di awal pekan ini. Penguatan dolar membuat harga minyak dan komoditas lainnya lebih mahal bagi pemegang mata uang lain.

Hal itu ditambah dengan persediaan minyak melimpah, dan itu menandakan pertumbuhan ekonomi melambat sehingga menekan harga minyak. Sejak Juni 2014, harga minyak telah turun 30 persen.
"Begitu banyak tekanan untuk harga minyak mentah Amerika Serikat. Ada pembalikan arah besar dari dolar menguat. Saya rasa harga minyak cenderung konsolidasi dengan pelaku pasar fokus pada pertemuan OPEC," ujar Phillip Streibel, Senior Market Strategist RSJO Futures, seperti dikutip dari CNBC, Selasa (11/11/2014).

OPEC akan mengadakan pertemuan pada 27 November 2014, dan ini menjadi kunci untuk mengetahui produksi dan persediaan minyak. Namun sejauh ini belum ada indikasi produsen minyak untuk memangkas produksi minyak. Hal itu disampaikan menteri energi Kuwait Ali al-Omair.

Sementara itu, Direktur iiTrader di Chicago, Oliver Sloup menuturkan, penguatan dolar AS dan perlambatan ekonomi global berlanjut membuat tekanan ke pasar. Ketika reli terjadi di harga minyak maka pelaku pasar cenderung ambil kesempatan untuk jual.

Selain itu tekanan lain untuk harga minyak datang dari Libya dengan lapangan minyak terbesar El Sharara diambil alih oleh tentara. Sedangkan di Ukraina, tekanan yang terjadi dapat membuat gangguan persediaan gas dari Rusia yang berpotensi

Sumber :Liputan6

Kuartal III, Neraca Pembayaran Indonesia Surplus 6,4 Miliar Dollar AS


KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) mengumumkan bahwa Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) per September 2014 mengalami surplus sebesar 6,475 miliar dollar AS. Kondisi ini jauh lebih baik ketimbang kondisi pada triwulan III-2013 lalu,yang mengalami defisit sebesar 2,645 miliar dollar AS.

Perbaikan NPI mulai tampak sejak triwulan I-2014, dan terus membaik hingga triwulan III-2014. Kepala Departemen Statistik BI, Hendi Sulistyowati, menyatakan bahwa perbaikan kinerja NPI tersebut ditopang oleh perbaikan kondisi transaksi berjalan (TB).

Data NPI triwulan III-2014 menyatakan, transaksi berjalan mengalami defisit sebesar 6,83 miliar dollar AS. Meski masih mengalami defisit, namun TB triwulan-III 2014 lebih baik ketimbang triwulan II-2014 yang mengalami defisit sebesar 8,68 miliar dollar AS dan triwulan III-2013 sebesar 8,635.

Hendi menegaskan bahwa perbaikan kondisi transaksi berjalan bisa lebih maksimal jika pemerintah berkomitmen menaikkan bahan bakar minyak bersubsidi. "Menaikkan BBM akan berdampak positif pada neraca perdagangan. Kalau BBM naik, maka konsumsi BBM akan melambat. Ke current account (transaksi berjalan) juga lebih baik," katanya.


Adapun posisi cadangan devisa pada akhir September 2014 meningkat menjadi 111,164 miliar dollar AS.

Seperti yang sudah disebutkan dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG), Kamis (13/11/2014), cadangan devisa tersebut setara dengan 6,3 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri Pemerintah. Meski enggan menyebutkan angka, namun Hendi menunjukkan optimismenya bahwa neraca pembayaran keseluruhan akan tetap positif di kuartal IV-2014.

BI Rate naik dari 7,5 % menjadi 7,75 %



KOMPAS.com - Keputusan Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) untuk menaikkan suku bunga acuan atau BI Rate sebesar 25 basis poin dari 7,5 persen menjadi 7,75 persen mengacu pada beberapa pertimbangan.

Menurut Gubernur BI, Agus Martowardojo, kebijakan tersebut terpaksa dilakukan untuk merespon ekspektasi inflasi, menjaga kondisi defisit neraca berjalan, menjaga likuiditas perbankan, dan meningkatkan pertumbuhan kredit. Hal-hal ini berkaitan erat dengan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang baru saja diumumkan Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Senin (17/11/2014).

Sementara itu, Deputi Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, dalam konferensi pers di Gedung BI, Jakarta, Selasa (18/11/2014). Perry menjelaskan, menambahkan bahwa saat ini masalah yang dihadapi kompleks. "Untuk itu, kami menaikkan suku bunga acuan untuk mengantisipasi inflasi dan tekanan inflasi yang meningkat. Pertumbuhan kredit yang kini hanya 13 persen, pertumbuhan kredit tahun depan harus 15 sampai 17 persen," pungkasnya.


Deputi Gubernur Halim Alamsyah menambahkan bahwa BI sudah memperhatikan ekspektasi industri. Langkah BI meningkatkan suku bunga acuan bisa meyakinkan industri bahwa ekspektasi yang ada cukup terjangkar. "Respon dari Bank Indonesia tentu memperhatikan ekspektasi industri," tuturnya.

Deputi Gubernur Halim Alamsyah.? "Kita memang memberikan sinyal bahwa kenaikan BI Rate untuk ekspektasi itu terjangkar. K?ita juga lihat keseimbangan yang terjadi bisa mengurangi ekspektasi naiknya suku bunga jangka panjang berlebihan," imbuhnya.? ? Sebagai catatan, dalam pernyataan pers di Istana Negara, Senin (17/11/2014) malam, Presiden Joko Widodo ?menetapkan secara resmi kenaikan harga BBM bersubsidi per 18 November 2014. "Saya, selaku Presiden Republik Indonesia menetapkan harga bahan bakar minyak baru pukul 00.00 WIB terhitung sejak 18 November 2014," ujarnya. Adapun harga BBM Premium dari Rp 6.500 menjadi Rp 8.500 dan BBM Solar dari Rp 5.500 menjadi Rp 7.500 per liter.

Ke Mana Dana Subsidi BBM akan Berlabuh






Liputan6.com, Jakarta - Saat mengumumkan kenaikan harga BBM Subsidi, Joko Widodo menuturkan, pemerintah membutuhkan anggaran untuk membangun infrastruktur. Namun selama ini dana tersebut dihamburkan untuk subsidi yang tidak tepat sasaran. Oleh sebab itu, mantan Gubernur DKI Jakarta ini pun mengalihkan subsidi tersebut.

Dalam catatan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas), pemerintah akan membangun jalan, bandara, pelabuhan, jalur kereta api, dan angkutan massal dengan perkiraan kebutuhan pendaaan total Rp 4.972,4 triliun selama lima tahun ke depan.

Dana yang berasal dari APBN diperkirakan mencapai Rp 2.065,6 triliun. Sedangkan sisanya akan berasal dari pembiayaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, pendanaan dari perusahaan BUMN dan swasta.

Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Bappenas, Dedy S Priatna mengungkapkan, khusus untuk membiayai proyek-proyek yang akan dibangun pada tahun depan, pemerintah membutuhkan anggaran sebesar Rp 236,64 triliun.

"Tapi di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2015 cuma Rp 150,99 triliun. Jadi ada gap atau kekurangan sebesar Rp 85,72 triliun pada tahun depan," katanya.

Kekurangan pendanaan sebesar Rp 85,7 triliun itu rencananya akan dimanfaatkan untuk pembangunan infrastruktur, antara lain pembangunan 9 waduk baru, irigasi 37 ribu hektare (ha), pengendalian banjir 475 kilometer (km).

Di samping itu, kekurangan pendanaan tersebut akan dimanfaatkan untuk mencapai rasio elektrifikasi 85,2 persen, pembangunan SPAM (Sistem Penyediaan Air Minum) di 284 desa, infrastruktur air limbah 177 kawasan, TPA (Tempat Pembuangan Akhir) di 200 kawasan, membangun perumahan swadaya 5.000 unit, membangun infrastruktur pedesaan 4.450 desa, pembangunan rumah susun 44 twin blok.

Lanjutnya, pembangunan jalan baru 258,9 km, peningkatan kapasitas atau pelebaran jalan 1.237 Km, jalur kereta api 101 Km, peningkatan kapasitas kereta api 616 km, armada perintis 13 kapal di wilayah Timur, pengembangan 8 bandara, jangkauan RRI 74 persen, dan digitalisasi TVRI.

Menurut Dedy, kekurangan pendanaan infrastruktur tahun depan kemungkinan berasal dari kebijakan penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi.

Said Didu mengatakan, dana hasil penghematan subsidi tersebut harus digunakan oleh pemerintah untuk membangun infrastruktur. Nah, menurutnya, infrastruktur bisa dibagi dalam tiga jenis. “Ada infrastruktur dasar, infrastruktur umum dan infrastruktur ekonomi,” tuturnya.

Menurutnya, pengalihan subsidi tersebut seharusnya digunakan pembangunan infrastruktur dasar dan infrastruktur umum. Sedangkan untuk infrastruktur ekonomi lebih baik didanai oleh BUMN dan swasta dan bukan dari APBN. 

“Untuk pelabuhan, jalan tol sebaiknya tidak dengan dana APBN karena itu untuk ekonomi. Sedangkan pembangunan jalan provinsi, pembangunan waduk dan irigasi karena termasuk infrastruktur dasar maka bisa didanai lewat APBN,” tuturnya.

Ia menjabarkan, jika pemerintah bisa menetapkan tarif seperti jalan tol, bandara dan pelabuhan, sebaiknya tidak menggunakan APBN. Sedangkan jika pemerintah tidak bisa menetapkan tarif seperti irigasi dan jalan, maka bisa didanai dengan APBN.

sumber : Liputan6

Upah Minimum Kabupaten/kota (UMK) 2015




Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans) menyatakan seluruh provinsi di Indonesia telah menetapkan upah minimum provinsi (UMP) dan upah minimum kabupaten/kota (UMK) 2015.

"Semua sudah mengumumkan, terdiri dari 29 provinsi yang menetapkan UMP, dan empat provinsi yang menetapkan UMK. Keempat provinsi ini tidak menetapkan UMP, hanya UMK," jelas Direktur Pengupahan dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja Kemenakertrans Wahyu Widodo saat berbincang dengan Liputan6.com, Minggu (23/11/2014).

Provinsi yang pertama kali menetapkan UMP 2015 adalah Kalimantan Tengah, dan Jawa Barat menjadi yang paling buntut. Wahyu menjelaskan, rata-rata kenaikan UMP secara nasional mencapai 12,77 persen.

Provinsi DKI Jakarta tercatat sebagai provinsi yang menaikkan UMP tertinggi dan Nusa Tenggara Timur yang terendah. "Kalau dikalkulasikan UMP rata-rata secara nasional Rp 1,78 juta. Angka ini hanya sekitar Rp 13.600 lebih rendah dari rata-rata komponen hidup layak (KHL) nasional," terang dia.

Tidak terpaut jauhnya antara UMP dengan KHL menunjukkan bahwa para pemimpin daerah telah membuktikan komitmennya untuk meningkatkan kesejahteraan rakyatnya lewat UMP.

"UMP itu seperti jaringan pengaman. Dengan UMP yang mendekati KHL itu mengarahkan masyarakat agar bisa hidup dengan layak. Ke depan, yang harus dipikirkan para Gubernur adalah bagaimana cara mengaitkan upah dengan tingkat produktivitas pekerja," jelas dia. (Ndw)

Kesukses itu Ketika Memperbaiki Proses, Bukan Hasil !




Banyak orang  beranggapan bahwa sukses itu diibaratkan sebuah limpahan materi serta apa yang diinginkan bisa terpenuhi. Dibangku perkuliahan misalnya, sukses itu setelah kita mendapatkan gelar bahkan pekerjaan yang baik . Hal ini menyudutkan bahwa perkuliahan merupakan mediator mencari pekerjaan yang baik serta jabatan yang tinggi. Terlepas dari hal tersebut, arti kata sukses menurut saya adalah “posisi dimana seseorang fokus terhadap niat yang bisa menambah kualitas dirinya menjadi lebih baik dengan selalu memaksimalkan ikhtiar yang bisa dicapai serta menerima dengan ikhlas terhadap apa yang terjadi”.
            Ada sebuah peristiwa dimana saya dan  teman-teman seperjuangan sedang mengikuti praktikum salah satu mata kuliah. Asisten dosen memperkenalkan dirinya lalu memberikan pencerahan tentang langkah ke depan menghadapi perkuliahan serta prospek lulusan dari jurusan kita. Sang Assisten dosen mengabsen satu persatu mahasiswanya dengan melontarkan sebuah pertanyaan “Darimana asal kamu serta kenapa kamu memilih jurusan ini ??” satu per satu pun memperkenalkan diri dan mengutarakan alasan masuk jurusan yang mereka pilih, Setelah semua selesai saya menyimpulkan bahwa arti dari itu lebih diprioritaskan kepada pekerjaan yang ingin mereka capai nanti setelah lulus dari bangku perkuliahan. Saya pun bertanya-tanya apakah benar sebuah kesuksesan adalah ketika kita mendapatkan apa yang kita inginkan ??? Akan tetapi bukankah yang kita inginkan itu belum tentu Alloh ridho kepada kita ?? target memang perlu, akan tetapi tidak menjadi prioritas utama dalam proses menuntut ilmu, yang menjadi prioritas untuk kita adalah memperbaiki, menaklukan diri sendiri menjadi pribadi-pribadi hebat yang bisa bermanfaat bagi orang banyak.
            Jika berpedoman pada hadits Rasululloh SAW yang artinya”Sebaik-baiknya manusia adalah yang bisa bermanfaat bagi orang lain”.  Dapat disimpulkan bahwa  sikap dari diri kita lah yang bisa menentukan kesuksesan yang akan diraih sehingga bisa mencapai ke titik sebaik-baiknya manusia tersebut. Dalam permasalahan tersebut kita sebagai makhluk Sang Pencipta sudah sepantasnya memperbaiki kualitas diri yang benar-benar diridhoi alloh.
            Sebuah kenyataan yang menyudutkan limpahan materilah yang menjadi alat ukur  kesuksesan seseorang. Contoh kecil dikegiatan perkuliahan banyak mahasiswa yang gila akan sebuah nilai yang diberikan oleh sang dosen sehingga mencari-cari peluang walaupun peluang yang buruk untuk bisa mendapatkan yang dia inginkan, dan persepsi bahwa mendapatkan nilai bagus dari sang dosen itulah sebuah kesuksesan dalam mata kuliah, padahal pertanggungjawaban dari yang sudah diraih yang harus benar-benar terfikirkan. Bisa jadi nilai bagus itu malah membuat diri kita angkuh dan tidak bersyukur terhadap segala karunia yang telah diberikan oleh Alloh. Dalam hal inilah perlunya perbaikan niat yang harus benar-benar tertanam. Sebagai manusia biasa yang mempunyai rasa kecewa akan hasil mungkin itu wajar, tapi jika berfikir ke arah positif mungkin saja Alloh akan memberikan sebuah pelajaran hidup yang luar biasa dari peristiwa itu. Tanyakan pada diri ini apakah niat kita kuliah itu apakah hanya untuk mengejar penilaian dari orang lain yang mungkin penilaian orang itu bisa direkayasa sedemikian rupa padahal Alloh Maha Mengetahui terhadap  apa yang terjadi. Semakin kita mencari-cari simpatik dari orang lain kita pasti akan banyak dikecewakan dan hati kita tidak mendapatkan sebuah ketenangan. Hidup akan banyak mengeluh karena tidak sesuai dengan apa yang diharapkan, padahal apabila hati kita sudah tertanam niat yang kokoh bahwa Alloh satu-satunya penolong bagi kita maka hidup akan lebih berkualitas dan semakin mantap dalam menjalankan rutinitas kehidupan.Jika kita bisa “Tawakal” tehadap semua kejadian-kejadian yang pahit, berarti makna kesuksesan yang sesungguhnya sedang kita jalani dan ketenangan pun selalu mengiringi kehidupan kita. Cara pandang dan keyakinan seseorang akan menentukan pemecahan permasalahan. Pemecahan permasalahan yang baik lahir ketika cara pandang kita berada di jalur yang menyudutkan bahwa diri sendirilah musuh terbesar dalam hidup, sehingga kita tidak akan sibuk dengan hal-hal yang kurang bermanfaat dan tidak sibuk dengan orang lain. Berbahagia dan berikhtiarlah  kita dengan proses hidup ini karena Alloh Maha Besar atas diri kita.

Penulis : Bobon Mulyana